Kanker adalah Kondisi hilangnya pengendalian dan mekanisme normal suatu sel, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali.
Kanker Payudara adalah Keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara, terutama terjadi pada wanita dan dapat juga terjadi pada pria. Kanker jenis ini adalah salah satu yang terbanyak di temukan di Indonesia.
ANATOMI PAYUDARA WANITA :
Terdapat 3 bagian utama : 1. Korpus (Badan) => Bagian yang membesar 2. Areola => Bagian berwarna kehitaman di tengah. 3. Papilla (Putting) => Bagian yang menonjol pada puncak payudara.
Apa saja gejala kanker payudara ?
Kanker payudara pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Seiring dengan perkembangannya akan muncul gejala - gejala sepert :
- Munculnya benjolan atau penebalan pada payudara atau sekitarnya, termasuk pada bagian ketiak.
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara.
- Keluarnya cairan dari puting paudara, pembengkakan, maupun bentuk puting yang tertarik ke arah dalam.
- Fenomena Kulit jeruk, yaitu kulit payudara menjadi kemerahan, bersisik, atau menebal seperti kulit jeruk.
Jika anda mengalami gejala - gejala seperti diatas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter keluarga untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Resiko menderita kanker payudara
Wanita adalah yang paling berisiko menderita kanker payudara, terutama berusia >50 tahun, dan sangat jarang terjadi pada usia <35 tahun. Penelitian telah menunjukkan bahwa hal - hal di bawah ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara :
- Gangguan genetik
- Riwayat menderita kanker payudara pada keluarga
- Riwayat menderita kanker payudara sebelumnya akan berisiko menderita kanker payudara sebelahnya.
- Pernah mengalami infeksi, trauma, atau operasi tumor jinak payudara,
- Terapi hormonal lama pada pasca menopause,
- Melahirkan anak pertama pada usia .35 tahun,
- Terpapar radiasi,
- Pengguanaan minuman berakohol,
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
Wanita yang telah berusia 20 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara (SADARI : Pemeriksaan Payudara Sendiri) sedikitnya setiap 3 bulan, terutama pada hari ke-7 hingga hari ke-10 siklus haid.
Pemeriksaan ini tidak membutuhkan waktu yang lama dengan cara sebagai berikut :
- Langkah 1 : Mulai dengan melihat payudara Anda dicermin dengan posisi pundak tegap dan kedua tangan di pinggang. Yang harus diperhatikan adalah Ukuran, bentuk, dan warna payudara, dipastikan tidak ada perubahan bentuk maupun pembengkakan. Perubahan berikut menandakan anda harus segera berkonsultasi ke dokter : a. Kulit mengkerut, terjadi kelipatan, dan ada tonjolan. b Perubahan posisi puting, misalnya tertarik kedalam. c. Kemerahan, Nyeri, ruam-ruam, atau bengkak.
- Langkah 2 : Angkat tangan Anda dan amati jika ada perubahan - perubahan seperti yang tercantum pada langkah 1.
- Langkah 3 : Saat Anda bercermin, perhatikan apakah ada cairan yang keluar dari kedua puting, baik itu cairan bening, kuning, seperti susu, atau bercampur darah.
- Langkah 4 : Berikutnya rasakan payudara Anda dengan cara berbaring.
- Gunakan pijatan pelan namun mantap (bukan keras) dengan tiga jari; telunjuk, tengah dan manis.
- Jaga posisi ujung jari datar terhadap permukaan payudara.
- Gunakan gerakan memutar, pijat seluruh payudara dari atas hingga bawah, kiri kanan, dari tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak sampai belahan payudara.
- anda juga da[at membuat gerakan naik turun.
- Gunakana pijatan ringan untuk kulit dan jaringan tepat di bawah kulit, pijatan sedang untuk bagian tengah payudara, dan pijatan kuat untuk jaringan bagian dalam.
- Saat akan mencapai jaringan bagian dalam, anda harus merasakan tulang iga Anda.
Segera periksakan kedokter jika anda melihat perubahan ini pada payudara :
- Adanya benjolan/pembengkakan dan iritasi kulit.
- Nyeri pada putting susu atau tertarik kedalam.
- Puting susu atau kulit payudara berwarna kemerahan atau bersisik.
- Keluarnya cairan/darah (bukan ASI) dari payudara.
Beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan adalah :
- Mammography
- Ultrasonography (USG)
- Fine-needle aspiration
- Needle biopsy
- Surgical biopsy
