A. KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Di
dalam suatu area pesisir pantai, lingkungan tersebut memiliki suatu daya dukung lingkungan yang berarti kemampuan untuk mendukung kelangsungan
hidup makhluk hidup di dalam nya. Ketika daerah pesisir tersebut mengalami
kerusakan akibat bencana ataupun ulah manusia, lingkungan juga memiliki suatu daya lenting lingkungan yang mampu
untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke keadaan seimbang atau semula ketika mendapat
gangguan atau kerusakan sampai batas tertentu.
Lingkungan mengacu kepada segala
sesuatu yang mengelilingi suatu organisme dan memengaruhi cara hidup organisme
tersebut. Keseimbangan lingkungan
dapat diartikan sebagai kamampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam
maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga
kestabilan kehidupan didalam nya.
Suatu
lingkungan dikatakan seimbang jika interaksi antara organisme dengan factor
lingkungan dan antar komponen nya berjalan dengan baik dan seimbang.
1.
Interaksi antarkomponen ekosistem
dalam menjaga keseimbngan lingkungan
F Interaksi antar Komponen
Biotik
Interaksi antar komponen biotik
dapat dilihat dari peristiwa proses rantai makanan dan jarring-jaring makanan yang
hubungan materi dan energinya akan mengikat organisme yang satu dengan yang
lainnya dalam suatu sistem yang teratur dan terarah. Adanya interaksi saling
membutuhkan tersebut menyebabkan tidak akan ada satupun komponen biotik yang
populasinya akan bertambah terlalu cepat atau menurun drastis. Populasi
komponen biotik senantiasa akan berubah secara teratur dengan pengontrolan
terhadap populasi setiap komponen biotik tersebut.
F Interaksi antar
Komponen Biotik dengan Komponen Abiotik
Faktor-faktor lingkungan seperti
suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan, dan salinitas dapat menjadi faktor
penentu persebaran organisme di muka bumi. Setiap jenis organisme memiliki
kisaran toleransi tertentu terhadap berbagai faktor lingkungan. Akibatnya ada
jenis-jenis organisme tertentu yang hanya mampu menempati lingkungan dengan
kondisi tertentu pula. Keseimbangan lingkungan akan terancam jika faktor-faktor
lingkungan mengalami perubahan yang drastic.
2.
Suksesi
Ekosistem , daya dukung lingkungan,
dan daya lenting lingkungan memiliki batas kemampuan untuk menstabilkan
lingkungan. Ketika gangguan yang masuk melebihi ambang batas, maka keseimbangan
lingkungan akan terganggu. Bencana alam dan ulah manusia yang sangat merusak dapat
menghancurkan komunitas biologis, lingkungan akan mulai memulihkan dirinya dan
organisme yang bertahan hidup melewati bencana akan mengkolonisasi ulang area
bencana serta mengalami perubahan selama proses pemulihan.
Suksesi adalah proses
perubahan komposisi spesies dalam suatu komunitas biologi gangguan pada
komunitas tersebut.
F Suksesi Primer
Suksesi primer adalah
proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada
mulanya hampir tidak ada kehidupan. Suksesi primer biasanya terjadi pada pulau
vulkanis baru atau area yang awal nya tertutupi oleh glasier atau lapisan es.
Pada area seperti ini, mulanya hampir tidak ada kehidupan. Namun terjadinya
suksesi primer mengubah komposisi organisme atau komunitas di area tersebut.
Pada proses suksesi primer, tidak
banyak organisme yang berperan. Umumnya, hanya organisme yang memiliki tingkat
toleransi yang tinggi dan luas saja yang mampu tumbuh dan berkembang pada area
tersebut, seperti lumut dan lichenes. Organisme yang mampu tumbuh pertama kali
dan kemudian membentuk suatu ekosistem dinamakan organisme pionir atau spesies
pionir.
G Suksesi Sekunder
Berbeda dengan suksesi primer, suksesi sekunder terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan
tetapi kemudian tetapi kemudian mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan
hilang nya komunitas yang ada di area tersebut dan hanya meninggalkan tanah
yang tetap utuh. Pada umumnya, area yang mengalami gangguan dapat kembali pulih
seperti keadaan semula.
F Komunitas Klimaks
Komunitas klimaks
merupakan komunitas yang dihasilkan dari proses suksesi. Komunitas klimaks
bersifat stabil dan memiliki tingkat keseimbangan lingkungan yang tinggi.
Komunitas klimaks umumnya didominasi oleh organisme yang memiliki umur panjang,
seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup yang panjang.
B. DAMPAK EKSPLOITASI
BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM
Manusia
merupakan jenis organisme yang memiliki pengaruh yang kuat di bumi ini, dengan
kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan teknologi sehingga memiliki pengaruh
besar untuk memanipulasi ekosistem. Manusia juga menglami perkembangan populasi
yang meningkat sangat cepat sehingga meningkatkan ancaman terhadap keseimbangan
lingkungan.
Berikut berbagai
dampak negatif terhadap ekosistem akibat eksploitasi berlebihan oleh manusia.
F Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Penggunaan
lahan yang tidak memperhatikan efek ekologis dapat menyebabkan rusaknya atau
berkurangnya habitat alami bagi organisme di lahan tersebut. Fregmentasi
habitat misalnya terjadi pada hutan yang di tebangi atau di rambah, sehingga
menyisakan kawasan hutan yang kecil. Hutan yang di tebang atau di rambah
memberikan dampak antara lain perubahan pada struktur komunitas hutan dan
kematian pohon yang berada di pinggirran hutan akibat tingginya paparan angin
dan cahaya matahari. Fragmentasi dan degredasi habitat juga menyebabkan
munculnya masalah lain seperti kematian organisme karena hilangnya sumber
makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat
tersebut.
FTerganggunya Aliran Energi di Dalam Ekosistem
Ekosistem
alami yang di rusak dan di ubah menjadi ekosistem buatan dapat menyebabkan terjadinya
perubahan aliran energi dalam ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses
penebangan atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian di Tanami
dengan satu jenis tumbuhan (system monokultur). Hal tersebut menyebabkan aliran
energi yang semula bersifat kompleks yaitu antara berbagai jenis produsen
(pohon-pohon besar dan kecil), konsumen (berbagai macam hewan), detritivora
(jamur,bakteri,dan sebagainya), menjadi aliran energi yang lebih sederhana,
yaitu satu jenis produsen (contohnya padi), beberapa konsumen, dan detritivor.
FResistensi Beberapa Spsies Merugikan
Penggunaan
pestisida dan antibiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi organisme
yang merugikan (hama atau patogen) dapat menyebabkan munculnya populasi
organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Aplikasi
pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya populasi hama yang
kebal terhadap pestisida tersebut.
Demikian
juga adanya jika antibiotik di gunakan secara berlebihan, yaitu dalam dosis
yang terlalu tinggi atau frekuensi yang terlalu sering. Hama akan berkembang
biak menghasilkan populasi spesies pathogen yang kebal. Sehingga penggunaan
antibiotik dalam dosis yang sama sudah tidak membunuh populasi spesies patogen
yang terbentuk.
FHilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem
Hilangnya
satu organisme dapat memberikan dampak yang cukup besar di dalam ekosistem.
Contohnya di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberedaan predator seperti
burung, ular dan sebagainya dapat meningkatkan populasi organisme lain,
misalnya tikus yang memakan padi. Akibatnya populasi padi akan menurun dan
hasil panen akan berkurang.
FIntroduksi Spesies Asing
Introduksi
atau masuknya spesies dari suatu ekosistem ke dalam ekosistem lainnya biasanya
bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan manusia namun introduksi
spesies asing juga dapat merugikan karena terkadang di dalam ekosistem yang
baru, spesies tersebut tidak memiliki predator alami.
FBerkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Walaupun
memiliki sifat dapat di perbaharui, penggunaan dan eksploitasi secara
berlebihan terhadap sumber daya alam dapat menurunkan jumlah dan kualitas
sumber daya alam tersebut, contohnya penebangan pohon secara liar menyebabkan
kayu berkualitas baik semakin berkurang. Hal ini menyebabkan pohon-pohon yang
kualitasnya kurang baik dan umurnya belum cukup untuk di tebang juga ikut
tereksploitasi. Hal tersebut menyebabkan kualitas kayu dan tingkat regenerasi
semakin menurun.
FTerganggunya Daur Materi di Dalam Ekosistem
Meningkatnya
akivitas manusia di dunia berpengaruh terhadap daur Biogeokimia. Sebagai contoh melimpahnya senyawa C02 yang
di hasilkan dari proses pembakaran dapat memberikan efek buruk, salah satunya
pemanasan global.
C. EKSPLOITASI BERLEBIHAN
PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK
F Ekosistem Darat
Eksploitasi
berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada ekosistem hutan, terutama
hutan hujan tropis. Hutan memiliki berbagai macam potensi yang bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia sehingga semakin banyak pula manusia yang menggunakannya
tanpa menperhatikan keseimbangan ekosistem. Penggunaan sumber daya hutan yang
berlebihan dinamakan over eksploitasi hutan.
Berbagai
contoh ekploitasi hutan seperti penebangan hutan secara acak dalam jumlah yang
besar, pembakaran hutan untuk area persawahan berdampak negatif bagi
keseimbangan lingkungan secara regional maupun global seperti hilangnya habitat
makhluk hidup yang tidak ada tempat untuk bereproduksi dan hilangnya sumber
makanan, dampak lainnya hilangnya daerah resapan air sehingga populasi tumbuhan
menghilang, tanah menjadi tandus dan kering akibat erosi.
Ketika
banyak wilayah hutan hilang di tambah dengan tingginya buangan gas
karbondioksida dari aktifitas manusia maka gas tersebut akan terakumulasi di
atmosfer yang menimbulkan kenaikan suhu udara secara global dan perubahan pola
iklim bumi. Salah satu efek peningkatan suhu global adalah mencairnya es di
kutub sehingga permukaan air laut akan naik dan mempengaruhi keseimbangan
lingkungan di seluruh bumi.
F ekosistem akuatik
Eksploitasi
sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan organisme laut secara berlebihan
seperti ikan konsumsi maupun ikan hias dan pengambilan terumbu karang yang
merusak ekosistem tempat tinggal organisme tersebut. Ancaman lain yang dapat
mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaannya sebagai daerah wisata,
apabila daerah wiasata tersebut tidak di kelola dengan baik maka akan
mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut, sebagai contoh
yaitu daerah wisata pantai di bali yang ekosistemnya terganggu akibat ulah
manusia yang membuang sampah sembarangan.
D. UPAYA MENJAGA
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Menjaga
kelestarian sumber daya alam dapat di mulai dari rumah seperti menghemat
kertas, mendaur ulang dan mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah
tangga. Serta dapat juga menjaga daur air di bumi dengan tidak memboroskannya
dan membangun daerah resapan air di halaman rumahmu.
Upaya
menjaga keseimbangan lingkungan merupakan upaya kolektif dan melibatkan
masyarakat luas dengan contoh, masalah sampah. Penanggulangan sampah yang baik
melibatkan kesadaran masyarakat secara kolektif dengan memisahkan sampah dan
mendaur ulangnya.
Upaya
kolektif lainnya yaitu menghemat penggunaan bahan bakar, menghentikan jual beli
berbagai spesies langka, tidak membakar hutan untuk membuka lahan, menerapkan
sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, dsb.
Upaya
untuk mencegah masuknya spesies asing ke dalam negeri dapat di lakukan dengan pengawasan
yang tepat oleh pemerintah terhadap berbagai produk impor. Penegakkan hukum
yang tegas dan adil juga perlu di lakukan terhadap penebang hutan liar.
Yang
terpenting dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan di perlukan kesadaran
dan kepedulian manusia yang melakukan suatu hal dengan memikirkan kondisi dan
aspek lingkungan sekitarnya agar keseimbangan lingkungan senantiasa terjaga.
E. KESIMPULAN
Keseimbangan
lingkungan adalah suatu keadaan dimana lingkungan berada dalam keadaan yang
seimbang. Keseimbangan lingkungan memiliki dua kemampuan yaitu kemampuan untuk
mendukung kelangsungan makhluk hidup didalamnya yang disebut dengan daya dukung
lingkungan, serta kemampuan lingkungan utuk kembali ke keadaan yang seimbang
ketikamengalami gangguan disebut dengan daya lenting lingkungan. Di lingkungan
yang seimbang akan terjadi interaksi antar ekosistem.
Keseimbangan
lingkungan dapat terganggu baik dari gangguan dari alam maupun akibat aktifitas
manusia. Eksploitasi ekosistem secsra berlebihan oleh manusia dapat menyebabkan
berbagai kerusakan lingkungan, seperti fragmentasi dan degradasi habitat,
terganggunya aliran energy didalam ekosistem, resistensi beberapa spesies
merugikan, hilangnya spesies penting didalam ekosistem, introduksi spesies
asing, berkurangnya sumber daya alam yang terbaharui, dan teranggu nya daur
materi.
Oleh
karena itu, untuk tetap mempertahankan kondisi alam yang seimbang perlu di
himbau pada masyarakat luas untuk tetap menjaga keseimbangan lingkungan.